Minggu, 03 Januari 2010

Laura&Azura(hal.1-5)

Hari ini mendung sekali,tak seperti biasanya,di kota sepanas jakarta kali ini di perkirakan akan turun hujan lebat,mungkin sudah lama jakarta tidak di guyur hujan,rasanya seperti di neraka,jakarta adalah kota yang paling panas seantero nusantara ini,mendung kali ini membuat Azura bersemangat pergi ke sekolah,Azura adalah siswa SMU PERSADA,dia termasuk siswa yang cerdas,beberapa kali juara dalam olimpiade sains tingkat jabodetabek maupun nasional,prestasinya bukan hanya di bidang akademik saja,Azura termasuk siswa yang peduli sesama,sering mengadakan bakti sosial ke kampung kampung yang ada di jakarta dan sekitarnya,maka nggak salah kalau banyak lawan jenis yang menaruh hati padanya,dari teman sekelas,kakak kelas sampai adik kelas,rupanya Azura juga jadi siswa terpopuler di sekolahnya,ditambah Azura adalah muslimah yang selalu mengenakan jilbabnya,padahal tak banyak seorang remaja yang memiliki prinsip seperti Azura,yang bisa dikatakan gadis sempurna.
“Bun,zura berangkat dulu ya,ada meeting pagi ini yang harus segera di tanaganin.”Kata Azura seraya melahap roti isi di meja makan.
“buru buru amat si sayang,bunda kan udah buatin kamu sarapan.”kata bunda sedih.
“habis mau gimana lagi bun,masalah zura lebih penting,okay?”
“iya deh bunda ngalah,bunda rela kok kamu ngorbanin semuanya buat kepedulian kamu sama orang orang di luar sana.”
“nah itu tahu,ya udah ya,zura takut telat nih bun,yah,yaudah zura berangkat dulu ya?assalamualikum..”
“walaikumsalam.”jawab ayah dan bunda hampir bersamaaan.
Azura berjalan menuju halte dekat rumah,walaupun Azura anak seorang konglomerat di jakarta,tapi dia nggak mau nunjukin itu semua,Azura ingin menjalani hidupnya biasa saja,seperti teman temannya yang lain.Sudah hampir limabelas menit Azura menunggu bis yang lewat tapi tak kunjung datang juga,Azura ingat janjinya pada anggota baksos kalau meeting pagi ini harus rampung,tapi mau gimana lagi keadaan nggak memungkinkan.Beberapa menit kamudian ada bajaj berhenti di depan Azura,Azura menatap aneh pada bajaj yang berhanti tiba tiba di depannya itu,Azura trkejut ketika melihat gadis di dalamnya,yang tak lain adalah teman satu sekolahnya sendiri yaitu Laura,gadis kristiani yang sangat luhur budinya,meskipun Azura dan Laura berbeda keyakinan namun mereka sangat bersahabat.
“Azura,kamu nunggu bis?”tanya Laura.
“iya ra,lama banget.”
“naik bajaj aja yuk sama aku,daripada telat.”pinta Laura.
“iya deh,lagian pagi ini aku ada meeting buat baksos di kampung kampung.”
“ya ampun zur,kamu ini hebat banget deh,kan minggu depan mau UTS,tapi kamu peduli banget ya sama rakyat kecil.”kata Laura salut.
“namanya juga manusia,kan harus saling tolong menolong satu sama lain,iya kan?”
“iya,kamu itu bener lagi zur,kita emang harus peduli sama rakyat kecil.”
Lama berbincang bincang,akhirnya mereka berdua sampai di sekolah,Azura mentraktir Laura dengan membayar ongkos bajaj,Laura sangat berterimakasih sama Azura,batinnya Azura adalah teman yang paling baik.Mereka pun berjalan menuju kelas,tak sengaja mereka bertemu dengan Haris ketua osis yang sedang sibuk mendekorasi aula untuk lomba cerdas cermat,sebagai wujud kepedulian akan turunnya nilai nilai pendidikan ramaja.Mereka berdua berhenti di pintu aula melihat Haris yang sedang jadi mandor para anggotanya.
“disiplin banget ya ra,Haris.”kata Azura pada Laura.
“iya.”jawab Laura singkat.
“eh,zur aku ke kelas dulu ya,ada tugas yang belum ku selesaikan nih.”kata Laura dan buru buru pergi meninggalkan Azura sendirian.
Tiba tiba Haris berjalan menuju pintu aula,tempat dimana Azura berdiri.
“Assalamualaikum.”sapa Haris
“Walaikumsalam.”jawab Azura dengan senyum manisnya.
Hati Azura bergetar ketika Haris mengucap salam dan tersenyum manis pada Azura,memang sudah lama Azura kagum pada Haris,karena menurutnya Haris sangat santun perangainya.
“Astaughfirullah.”ucap Azura merasa berdosa karena terus membayangkan wajah tampan Haris,Azura pun pergi menuju ruang meeting.
Di ruang meeting,anggota BAKSOS sudah berkumpul,Azura pun bergegas mengambil tmpat.
“Assalamualaikum.”ucap Azura.
“Walaikumsalam.”jawab anggota bersamaan.
“maaf ya semuanya,aku terlambat,soalnya tadi ada halangan di jalan.”kata Azura merasa sangat menyesal.
“gampang banget sih ngomong nyeselnya.”sahut Mila.
“maaf deh mil,aku janji nggak akan ngulangin lagi.”
“ya udahlah,nggak penting,mending juga di mulai meetingnya.”kata Mila jutek.
“oke.”
Meeting pun berjalan normal,tujuan Baksos kali ini adalah Panti Asuhan Kasih Ibu,yang lokasinya nggak jauh dari sekolah mereka,sumbangan sudah terkumpul dari seminggu lalu,kegiatan baksos ini selalu rutin dilakukan dua kali sebulan,sumbangannya boleh berupa apa aja,diantaranya:uang,baju bekas,buku bekas,mie instan,dll.
Selesai meeting,Azura kembali kekelas,ternyata dikelas jam kosong,seharusnya jam ke 3-4 ini diisi oleh matematika,karena bu Nuri sedang ada keperluan mendadak,terpaksa kelas ini kosong.
“udah selesai zur meetingnya?”tanya Laura yang sedari tadi sibuk membaca novel.
“udah ra.”jawab Arazura singkat.
“eh,iya ra,ntar sepulang sekolah kamu ada acara nggak?”tanya Azura.
“engak,emangnya ada apa?”tanya Laura penasaran.
“ntar,temenin aku ya ke butik,buat ngambil baju pesenan bunda.”
“iya deh,nanti pulang sekolah aku nggak ada acara kok,mama buka warung baru jam 4.”
“oke,tapi ntar kita naik bis ya?kamu kan tahu aku tadi nggak bawak mobil.”
“iya iya...udah biasa kali zur..”kata Laura sambil tertawa,Azura pun ikut tertawa.
Nggak ada angin nggak ada apa,tiba tiba Mila menghampiri Azura dan Laura.
“lo berdua ngetawain apa?ngetawain gue ya?”selidik Mila.
“kamu kenapa sih mil?siapa juga yang ngetawain kamu.”bantah Azura.
“well...”
“itu kan terserah kita mil,kita mau ketwa apa enggak,lagian kita nggak ngetawain kamu kok.”sambung Laura.
“kenapa?lo ngerasa gue ini kotor gitu,mentang mentang tadi gue ngeladenin di godain anak anak cowok?”
“astaughfirullahaladzim,mila,kamu ngomong apa sih?”
“iya mil,kita nggak mikir gitu kok.”ucap Laura membela Azura.
“nggak usah ikut campur deh lo ra,en nggak usah sok alim,nyadar nggak sih lo itu agama apa?”kata mila
Laura terdiam tak berkata sepatah kata pun.
“masya allah mila,emang kenapa kalau Laura bukan seorang muslimah?kita nggak boleh ngebeda bedain hanya karena berbeda agama mil.”ucap Azura.
Tanpa basa basi Mila pun pergi meninggalkan Laura danAzura.

"to be a continue"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar