Selasa, 29 Juni 2010

Korean Alphabet

belajar bahasa korea = indonesia

Selasa, 05 Januari 2010

DISSAPOINTED!

.05-01-10,hari ini begitu menyebalkan...kenapa seh??takdir ku jad kayak gini...padahal dulu di smp gag pernah ada yang namanya b.indonesia en biologi dapet nilai jelek sampek remidi pula..tapi kenapa di SMA semuanya berbalik??ya allah...padahal tuh pelajaran fevorit waktu SMP,sekarang sih iya tapi kok aneh banget,sampek kenak remidi.....aku nggak pengen kayak gini terus...aku nggak boleh kalah...pokoknya aku kecewa banget..

Senin, 04 Januari 2010

Mutiara Hitam

Entah apa yang sedang melanda otakku,sehingga aku merasa bagaikan makhluk yang jahat,kenapa perasaan ini muncul beitu saja saat kedatangnnya di hidupku,segala sesuatu yang dia miliki membuat teman temanku menjauhi aku dan berpaling dengan gadis sunda itu,ku akui memang dia cantik,putih,memiliki tubuh yang aku idam idamkan sejak lama,hidungnya yang mancung,rambutnya yang lurus,pintar,supel,juga anak orang kaya,aku merasa kesepian sejak kedatangannya di sekolah ku,Dita,Ratna,Andi,semua sudah jarang ngobrol denganku.Satu yang aku nggak suka dengan gadis itu,dia sombong sekali,setiap hari selalu menceritakan kekayaan orang tuanya,dari yang di beliin jam tangan asal Paris lah,sepatu Barbie asal LA,sampai setiap bulannya bilang kalau dia selalu keliling eropa,Negara terakhir yang dia kunjungi adalah jerman,saat itu di jerman sedang ada Oktoberfest semacam pesta gitu deh…aku benar menyesali nasibku menjadi anak seorang tukang becak,udah jelek,pinter setengah setengah,miskin pula,emang nasib.
“oh ya…kamu udah pernah keliling mana aja yas?”Tanya Mutiara.
“keliling?”
“iya keliling eropa misalnya.”katanya sengaja mengejek keadaan ekonomi keluargaku.
“keliling pasar,desa,sawah,empang,terus….”
“keliling?itu yang namanya keliling didalam kamus kamu?”katanya
“iya,kenapa?beda kan sama kamu…dalam kamus kamu keliling itu keliling dunia,nggak kaya’ aku.”kataku dan menyingkir.
“kasihan ya Tyas.”katanya dan menertawakanku.
Aku sebel banget dengan ejekannya,emang kenapa kalau aku anak tukang becak?so what,namanya sih bagus Mutiara bagaikan putri kerajaan,tapi hatinya,uh…hitam,mulai sekarang aku sepekat untuk menjulukinya dengan sebutan Mutiara Hitam.
Banyak teman ku yang bertanya kenapa aku memanggil Mutiara dengan sebutan seperti itu,tapi ketika aku menjawabnya,mereka malah beranggapan bahwa aku terlalu iri dengan dia,meskipun aku akui aku memang tengah dilanda rasa iri sama dia,tapi satu yang sama sekali nggak aku iri dari dia,yaitu sombongnya itu.
Suatu hari dikelas terlihat heboh,gara garanya Mutiara yang sedang berulang tahun akan mentraktir teman teman sekelas makan sepuasnya di kantin sekolah,mereka semua tergiur dengan tawaran Mutiara,terkecuali aku,aku nggak sudi makan makanan dari orang yang menyebalkan.
“loh yas,kamu nggak ikutan?gratis kok.”katanya
“oh…gratis.”jawabku datar tak berpaling dari buku kimiaku.
“iya,jarang jarang lo ada orang seroyal aku.”pujinya sendiri.
“hm…iya.”jawabku tetap dengan posisiku semula.
“ya udah kalau nggak mau,rejeki kok ditolak,kan lumayan dapet makan gratis,biasanya kan keluarga kamu untuk makan sehari aja udah kesusahan,ya…itung itung ngurangin jatah makan keluarga kamu lah…”ejeknya.
“maaf ya Nona Mutiara….Hitam,meskipun aku orang paling miskin di dunia ini,aku nggak bakal ngelihat semua dengan uang,terutama uang kamu,karena sama aja hukumya haram.”kataku dan pergi meninggalakan kelas.
“whatever.”katanya dan tertwa kecil.
Aku sungguh kesal melihat ucapannya barusan,terlebih teman teman menuruti omongannya itu,apa sih yang membuat semuanya berpihak pada gadis berhati hitam itu,udah sombong,jahat.Kenapa juga nggak ada satupun dari mereka yang mengasihani aku,mereka kan tahu kalau perbuatan Mutiara itu udah kelewat batas.
“oh ya…semuanya pesen aja ya…terserah,ntar aku yang bayarin uangnya ada kok,masih banyak malah.”katanya.
“setiap hari juga kamu yang bayar kok ra.”kata Rico.
“oh iya ya,aku kan orang kaya…jadi malu.”katanya
“eh..jangan lupa sisain buat Tyas,kasihan dia hidupnya kan ngirit banget,nggak tahu apa jadinya kalau dia nggak makan.”katanya sok sedih.Semua tertawa.
Aku menangis ketika Mutiara membicarakan tentang kondisi keluargaku,ingin aku marah,tapi percuma semua teman teman berpihak dengannya,aku hanya bisa melampiaskan kekesalanku pada goresan goresan tinta hitam di bukuku,aku berharap semoga tuhan mebalasnya.
Seperti biasa sepulang sekolah aku pulang berjalan kaki,aku masih terngiang akan kata kata Mutiara tadi di sekolah,aku berjanji kalau dia berani mengejekku lagi,terutama menghina keluargaku aku akan membalasnya,entah dengan cara apa pun.
Saat aku melewati kampung kebon jeruk,aku melihat Mutiara yang sedang bertengkar dengan seorang penjual gorengan di pinggir jalan,aku pun mengintipnya dari belakang,ingin tahu sebenarnya apa yang sebenarnya sedang terjadi.
“mak…mak gimana sih…besok Muti harus bayar sekolah,apa kata teman teman muti mak?”bentak Mutiara pada seorang penjual gorengan yang di panggilnya dengan sebutan”MAK”,aku masih bingung.
“tapi ti…mak emang kagak punya uang…nunggak sebulan lagi ya ti.”
“ah…dasar,punya mak kere,kapan sih mak bisa ngebahagiain muti,muti capek mak bohong sama teman teman.”bentak muti lagi.
“maafin mak ti…”
“maaf maaf.”ucapnya penuh kekesalan.
“jadi….”aku menghampiri Mutiara dan penjual gorengan itu.
“mut,ngapain disini?”tanyaku
“e…..”
“ada yang terbongkar?”tanyaku.
“e….ini lagi beli gorengan,cepet dong buk lama amat,dasar miskin.”kata Mutiara berpura pura ackting.
“udahlah mut,gue udah tahu….ternyata….elo sama aja ya kayak gue,satu level,malah lebih parah lo.”kataku mengejek Mutiara.
“maksud lo yas?”
“ini mak lo kan?”
“what you say?perempuan peyot ini mami gue,ya nggak lah…”
“terus…yang tadi itu apa?lucu banget sih sandiwara lo,kampungan.”ucapku geram.
“oke,semuanya udah jelas,lo itu pembohong,lagak lo aja yang sok kaya,padahal….dasar anak durhaka.”
“jaga ya omongan lo.”bentaknya
“berita bagus buat teman teman yang udah seratus persen nganggap lo anak orang kaya,yah…seratus buat sandiwaranya.”kataku dan pergi meninggalkan Mutiara dan Ibunya yang sedang menangis terisak-isak.Dasar Mutiara Hitam!.

By:M.FAKHRI ASSYAUQI

Minggu, 03 Januari 2010

Laura&Azura(hal.1-5)

Hari ini mendung sekali,tak seperti biasanya,di kota sepanas jakarta kali ini di perkirakan akan turun hujan lebat,mungkin sudah lama jakarta tidak di guyur hujan,rasanya seperti di neraka,jakarta adalah kota yang paling panas seantero nusantara ini,mendung kali ini membuat Azura bersemangat pergi ke sekolah,Azura adalah siswa SMU PERSADA,dia termasuk siswa yang cerdas,beberapa kali juara dalam olimpiade sains tingkat jabodetabek maupun nasional,prestasinya bukan hanya di bidang akademik saja,Azura termasuk siswa yang peduli sesama,sering mengadakan bakti sosial ke kampung kampung yang ada di jakarta dan sekitarnya,maka nggak salah kalau banyak lawan jenis yang menaruh hati padanya,dari teman sekelas,kakak kelas sampai adik kelas,rupanya Azura juga jadi siswa terpopuler di sekolahnya,ditambah Azura adalah muslimah yang selalu mengenakan jilbabnya,padahal tak banyak seorang remaja yang memiliki prinsip seperti Azura,yang bisa dikatakan gadis sempurna.
“Bun,zura berangkat dulu ya,ada meeting pagi ini yang harus segera di tanaganin.”Kata Azura seraya melahap roti isi di meja makan.
“buru buru amat si sayang,bunda kan udah buatin kamu sarapan.”kata bunda sedih.
“habis mau gimana lagi bun,masalah zura lebih penting,okay?”
“iya deh bunda ngalah,bunda rela kok kamu ngorbanin semuanya buat kepedulian kamu sama orang orang di luar sana.”
“nah itu tahu,ya udah ya,zura takut telat nih bun,yah,yaudah zura berangkat dulu ya?assalamualikum..”
“walaikumsalam.”jawab ayah dan bunda hampir bersamaaan.
Azura berjalan menuju halte dekat rumah,walaupun Azura anak seorang konglomerat di jakarta,tapi dia nggak mau nunjukin itu semua,Azura ingin menjalani hidupnya biasa saja,seperti teman temannya yang lain.Sudah hampir limabelas menit Azura menunggu bis yang lewat tapi tak kunjung datang juga,Azura ingat janjinya pada anggota baksos kalau meeting pagi ini harus rampung,tapi mau gimana lagi keadaan nggak memungkinkan.Beberapa menit kamudian ada bajaj berhenti di depan Azura,Azura menatap aneh pada bajaj yang berhanti tiba tiba di depannya itu,Azura trkejut ketika melihat gadis di dalamnya,yang tak lain adalah teman satu sekolahnya sendiri yaitu Laura,gadis kristiani yang sangat luhur budinya,meskipun Azura dan Laura berbeda keyakinan namun mereka sangat bersahabat.
“Azura,kamu nunggu bis?”tanya Laura.
“iya ra,lama banget.”
“naik bajaj aja yuk sama aku,daripada telat.”pinta Laura.
“iya deh,lagian pagi ini aku ada meeting buat baksos di kampung kampung.”
“ya ampun zur,kamu ini hebat banget deh,kan minggu depan mau UTS,tapi kamu peduli banget ya sama rakyat kecil.”kata Laura salut.
“namanya juga manusia,kan harus saling tolong menolong satu sama lain,iya kan?”
“iya,kamu itu bener lagi zur,kita emang harus peduli sama rakyat kecil.”
Lama berbincang bincang,akhirnya mereka berdua sampai di sekolah,Azura mentraktir Laura dengan membayar ongkos bajaj,Laura sangat berterimakasih sama Azura,batinnya Azura adalah teman yang paling baik.Mereka pun berjalan menuju kelas,tak sengaja mereka bertemu dengan Haris ketua osis yang sedang sibuk mendekorasi aula untuk lomba cerdas cermat,sebagai wujud kepedulian akan turunnya nilai nilai pendidikan ramaja.Mereka berdua berhenti di pintu aula melihat Haris yang sedang jadi mandor para anggotanya.
“disiplin banget ya ra,Haris.”kata Azura pada Laura.
“iya.”jawab Laura singkat.
“eh,zur aku ke kelas dulu ya,ada tugas yang belum ku selesaikan nih.”kata Laura dan buru buru pergi meninggalkan Azura sendirian.
Tiba tiba Haris berjalan menuju pintu aula,tempat dimana Azura berdiri.
“Assalamualaikum.”sapa Haris
“Walaikumsalam.”jawab Azura dengan senyum manisnya.
Hati Azura bergetar ketika Haris mengucap salam dan tersenyum manis pada Azura,memang sudah lama Azura kagum pada Haris,karena menurutnya Haris sangat santun perangainya.
“Astaughfirullah.”ucap Azura merasa berdosa karena terus membayangkan wajah tampan Haris,Azura pun pergi menuju ruang meeting.
Di ruang meeting,anggota BAKSOS sudah berkumpul,Azura pun bergegas mengambil tmpat.
“Assalamualaikum.”ucap Azura.
“Walaikumsalam.”jawab anggota bersamaan.
“maaf ya semuanya,aku terlambat,soalnya tadi ada halangan di jalan.”kata Azura merasa sangat menyesal.
“gampang banget sih ngomong nyeselnya.”sahut Mila.
“maaf deh mil,aku janji nggak akan ngulangin lagi.”
“ya udahlah,nggak penting,mending juga di mulai meetingnya.”kata Mila jutek.
“oke.”
Meeting pun berjalan normal,tujuan Baksos kali ini adalah Panti Asuhan Kasih Ibu,yang lokasinya nggak jauh dari sekolah mereka,sumbangan sudah terkumpul dari seminggu lalu,kegiatan baksos ini selalu rutin dilakukan dua kali sebulan,sumbangannya boleh berupa apa aja,diantaranya:uang,baju bekas,buku bekas,mie instan,dll.
Selesai meeting,Azura kembali kekelas,ternyata dikelas jam kosong,seharusnya jam ke 3-4 ini diisi oleh matematika,karena bu Nuri sedang ada keperluan mendadak,terpaksa kelas ini kosong.
“udah selesai zur meetingnya?”tanya Laura yang sedari tadi sibuk membaca novel.
“udah ra.”jawab Arazura singkat.
“eh,iya ra,ntar sepulang sekolah kamu ada acara nggak?”tanya Azura.
“engak,emangnya ada apa?”tanya Laura penasaran.
“ntar,temenin aku ya ke butik,buat ngambil baju pesenan bunda.”
“iya deh,nanti pulang sekolah aku nggak ada acara kok,mama buka warung baru jam 4.”
“oke,tapi ntar kita naik bis ya?kamu kan tahu aku tadi nggak bawak mobil.”
“iya iya...udah biasa kali zur..”kata Laura sambil tertawa,Azura pun ikut tertawa.
Nggak ada angin nggak ada apa,tiba tiba Mila menghampiri Azura dan Laura.
“lo berdua ngetawain apa?ngetawain gue ya?”selidik Mila.
“kamu kenapa sih mil?siapa juga yang ngetawain kamu.”bantah Azura.
“well...”
“itu kan terserah kita mil,kita mau ketwa apa enggak,lagian kita nggak ngetawain kamu kok.”sambung Laura.
“kenapa?lo ngerasa gue ini kotor gitu,mentang mentang tadi gue ngeladenin di godain anak anak cowok?”
“astaughfirullahaladzim,mila,kamu ngomong apa sih?”
“iya mil,kita nggak mikir gitu kok.”ucap Laura membela Azura.
“nggak usah ikut campur deh lo ra,en nggak usah sok alim,nyadar nggak sih lo itu agama apa?”kata mila
Laura terdiam tak berkata sepatah kata pun.
“masya allah mila,emang kenapa kalau Laura bukan seorang muslimah?kita nggak boleh ngebeda bedain hanya karena berbeda agama mil.”ucap Azura.
Tanpa basa basi Mila pun pergi meninggalkan Laura danAzura.

"to be a continue"

Amputasi Kuku

.03-01-10,alhamdulillah akhirnya operasi kecil berjalan lancar...gara gara hari rabu 30-12-09,kaki ku ke injak jagrang sepeda motor jadi kayak gini deh...berdarah,tapi darahnya malah beku di dalam,sakit banget kan??mana nggak bisa ngerayain tahun baru lagi,suebel deh pokoknya..tapi ya gitu..waktu operasi dokternya malah nakut nakutin,katanya meskipun di bius masih terasa sakit,coz keburu lama and darahn ya udah busuk didalam,sampai ibu pengen pingsan,tapi...sebelum operasi foto dulu ah...siapa tahu aku mati,buat kenang2an gitu..eit...waktu di operasi,ternyata nggak kerasa...tapi nyuntiknya kerasa banget,kalau nggak salah 4 atau 5 kali....gitu,kapok deh nggak mau ngulangin lagi,mulai sekarang mesti hati hati kalau mau sepeda motoran lagi,biar nggak terulang buat ke dua kalinya...

Sabtu, 02 Januari 2010

Ich vermisse sie


.24-06-09 adalah hari dima aku terakhir kalinya bersama dengan mereka,mereka yang telah mengisi hidupku menjadi berarti,aku merasakan sesuatu yang beda saat ada dengan mereka,aku terlanjur mencintai keadaan itu,aku merasa nggak akan ada yang menggantikan mereka di sisiku,aku kangen saat saat seperti itu,saat dimana kita bercanda bersama,belajar bersama,bermain bersama bersedih bersama,CDC itulah yang hanya ada di benakku sampai saat ini,aku berat melepaskan mereka semua,seandainya saat itu aku menyanyikan lagu terakhir buat mereka,pasti mereka akan terus mengingatku,aku pun mengingatnya,tapi sayang,takdir berkata lain,kita sudah tepencar,dan harus mengisi lembar baru,mungkin tuhan memberikan jalan yang terbaik buat kita semua,Ich liebe dich, mein Freund "aku kan selalu mencintaimu walau kita tak mungkin bersama,meski berat melepasmu tapi kamu akan selalu,dihatiku selamanya..."